Saturday, February 23, 2013

Eco Green / Green Design


Green Design /  Eco design



I.       Pengertian Eco Design / Green design

Green design atau eco design adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya perancangan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian material yang ramah lingkungan serta penggunaan energi dan sumber daya yang efektif dan efisien.
Beberapa tahun belakangan ini, orang-orang mulai mengusung tema Eco Design dalam perancangan bangunan ataupun perumahan. Hal ini dikarenakan efek Global warming yang semakin parah dan sangat berdampak bagi kelangsungan hidup manusia. Pembangunan yang terus berjalan juga berdampak negatif bagi lingkungan, karena dalam proses pembangunan, energi dan material yang digunakan habis dalam jumlah besar. Hal ini sangat berbahaya dan dapat berdampak negatif bagi generasi-generasi yang akan datang.
Pembangunan rumah tinggal yang semakin pesat karena jumlah penduduk yang semakin bertambah banyak  memberikan pengaruh besar tehadap keseimbangan ekosistem lingkungan yang ditandai dengan berkurangnya area hijau. Karena itulah diperlukannya gerakan suistanable design, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu secara terus menerus agar sumber daya yang ada selalu tersedia dan diusahakan untuk tidak rusak atau habis. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan bagaimana cara memelihara dan meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memiliki kemampuan untuk menjaga ekosistem.
Dapat dikatakan bahwa saat ini, sangatlah diperlukan sebuah desain yang sustainable, yaitu desain yang memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsinya secara terus menerus, meningkatkan taraf hidup pemakainya dan environmental friendly. Environmental friendly berarti tidak menggangu ekosistem, dapat didaur ulang.  

II.    Pengertian Ekosistem
Ekosistem  merupakan seubuah sistem ekologi yang terbentuk sebagai akibat dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup (biotik) dengan makhluk tidak hidup (abiotik)
Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi, bila komponen-komponennya dalam jumlah yang berimbang. Komponen-komponen ekosistem  mencakup faktor abiotik (sinar matahari, tanah, air, udara) dan faktor biotik (makhluk hidup). Di antara komponen-komponen ekosistem terjadi interaksi, saling membutuhkan dan saling ketergantungan satu sama lain.
Adanya saling ketergantungan antara faktor abiotik dengan faktor biotik, dan hubungan antarkomponen di dalam faktor biotik sendiri, menunjukkan bahwa kehidupan manusia bergantung kepada kehidupan makhluk lainnya maupun kehidupan antar manusia sendiri. Oleh karena itu, jika salah satu bagian dari komponen ekosistem rusak, maka akan berdampak bagi kelangsungan hidup komponen lainnya.
prinsip eco design  adalah suatu keberlanjutan dari ekosistem itu sendiri. Di mana elemen-elemen ekosistem seperti air, udara, manusia dan lainnya memberi manfaat pada penghuni.

III. Desain Interior
Desain interior adalah suatu perancangan ruang dalam dengan menyetukan elemen-elemen menjadi satu kesatuan yang Saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu yang bertitik pada aspek estetis, keamanan dan kenyamanan.   
Seorang desain interior tidak hanya mendesain atau mendekor sebuah ruangan, namun adalah problem solver untuk masalah yang ada dalam sebuah ruangan sehingga orang yang tinggal didalamnya dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam mendesain sebuah rumah, tidak cukup jika hanya bagus dipandang mata, namun harus ditambah satu unsur yang paling penting, yaitu ramah lingkungan. Dalam dunia gambar arsitektur, konsep desain gambar yang ramah lingkungan disebut dengan eco design. 
Seorang design interior juga harus memperhatikan 7 prinsip desain interior, yaitu:
1.      unity and harmony
suatu ruangan dianggap memiliki kesatuan ketika elemen yang ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lain sehingga menghasilkan komposisi yang seimbang
2.      Keseimbangan
tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dsb.
3.      Focal Point
Aksen menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu atau lebih, tapi tidak semua
4.      Ritme
Semua pola pengulangan tentang visual. Kontinuitas atau pergerakan terorganisir
5.      Detail
Detail sebuah ruangan dapat meningkatkan nuansa keseluruhan ruangan
6.      skala dan proporsi
ruangan harus dihiasi dengan perabotan serta aksesori dan aksen yang sesuai dari segi bentuk maupun ukuran. Serta setiap aksesori yang ditampilkan, harus dalam proporsi yang sama satu sama lain.
7.      Warna
Warna dapat menambah semangat, dan menciptakan suasana temaram terutama dengan dukungan pencahayaan yang tepat.

IV. Elemen interior
Secara garis besar, elemen interior dapat dikelompokkan kedalam elemen struktural dan elemen non struktural, sebagai berikut :
·         Elemen struktural
1.      dinding
dimasudkan sebagai pembatas antara ruang satu dengan ruang lainnya. Di samping itu dinding dapat memberi kesan tertutup, memberi rasa aman. 
Pemilihan material dan bentuk serta warna dinding dapat mempengaruhi efek psikologis bagi penggunanya dan sebagai unsur estitika ruang, serta dapat digunakan sebagai akustik suara
2.      Lantai
Lantai, merupakan salah satu bagian penting dalam ruang, penunjang segala sesuatu yang berada didalam ruang, karena setiap komponen ruang akan selalu berada diatas lantai  dan terhunbungkan satu dengan lainnya
Variasi material untuk lantai cukup beragam, diantaranya : kayu (parquette, papan kayu, rotan), fabrikasi (karpet, permadani), batu (marmer, granit), olahan tanah liat (keramik, batu bata), resin (lapisan karet, vinyl).
3.      Langit – langit
Langit-Langit (ceilling),adalah salah satu unsur penting dalam interior selain dinding dan lantai. Langit-langit adalah bagian dari suatu bangunan,   maka ia tidak lepas dari fungsi, bentuk dan karakter ruang.
Langit-langit dipergunakan untuk meletakkan titik lampu sebagai pencahayaan ruang. Material yang dipergunakan untuk penyelesaian (finishing) umumnya adalah cat, kayu.

·         Elemen Non Struktural
Elemen Non-Struktural atau aksesoris interior (accessories interior) yaitu elemen yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan struktur interior atau bangunan. Aksesoris interior berkenaan dengan hal-hal yang melengkapi sebuah ruang dengan kaya estetis dan hiasan-hiasan, yang dapat memberikan suasana sangat menyenangkan untuk mata, tekstur yang menarik untuk tangan atau stimulasi untuk pikiran.
Aksesori yang dapat menambah visual dan kesempurnaan pada sebuah penerapan pada sebuah penerapan interior, terdiri dari:
 Utilitirian (manfaat), bagian dari desain yang pemilihaanya merupakan   refleksidari kepribadian pemakai (user), seperti alat dan objek.
- Incidental (pelengkap), menghias satu ruagan secara bersamaan mempunyai fungsinya. Contoh elemen arsitektur dengan detail material yang harmonis, seperti bentuk, warna dan tekstur pada furnishing (mebel)

V.    Aplikasi Green Design /  Eco Design
Dalam perencanaan untuk mendesain sebuah bangunan eco green, aspek yang harus dipertimbangkan utamanya adalah:
1. Konsumsi sumber daya yang hemat dan efisien (energi, material, air dan lahan)
2. Emisi baik terhadap udara, air dan tanah terkait dengan lingkungan dan kesehatan
3. Lain-lain (seperti kebisingan dan getaran). 

Jika ingin mengaplikasikan ecodesign bagi gambar bangunan rumah, banyak hal yang harus diperhatikan.
¨      Desain rancang bangunan memerhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari.
¨      Jendela sebuah gedung yang di desain banyak dan aliran udara yang lancar sehingga Anda tidak membutuhkan AC pada siang hari.
¨       Lahan yang cukup untuk sumur resapan. Ruang hijau, alias taman yang mensuplai kebutuhan udara bersih gambar bangunan
¨      Instalasi pembuangan air kotor dan sampah yang dapat didaur ulang.
¨      Pemanfaatan bahan desain bangunan yang tidak boros, dan lainnya.

VI. Green Lighting
Sejauh ini, sumber cahaya yang paling baik  adalah matahari. Dalam perencanaan eco desain, kita dapat menghemat penggunaan energi lampu dengan dengan menyediakan banyak bukaan pada siang hari. Jika Anda ingin sedikit lebih banyak cahaya, buatlah skylight, atau, Anda sedang mendesain rumah atau melakukan renovasi, menempatkan banyak jendela di sisi menghadap ke selatan dari rumah (atau menghadap ke utara jika Anda tinggal di belahan bumi selatan). Untuk mengambil lebih banayak cahaya.
Salah satu cara lagi untuk menghemat penggunaan energi adalah dengan menggunakan lampu yang hemat energi. Salah satu lampu hemat energi adalah lampu LED. LED adalah lampu yang sangat disukai orang-orang yang menjunjung tinggi gaya hidup ramah lingkungan.

VII. Green Material
Bahan bangunan ramah lingkungan saat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga generasi masa depan yang mempunyai  tujuan mengurangi konsumsi energi agar terciptanya bumi yang nyaman. Penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dalam menempatkan pasokan energi membuat polusi udara, emisi gas rumah hijau semakin meningkat dan juga kualitas hidup menjadi beresiko.

Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut:
·         Tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
·         Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan
·         Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
·         Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
·         Bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami
·         Dan sebagainya

VIII. Kesimpulan
Keseluruhan kebutuhan manusia berasal dari alam. Kita mengambil, mengolah, dan menggunakan semua yang disediakan alam. Gagasan untuk menggunakan konsep eco design dalam desain interior untuk memecahkan permasalahan mengenai ketersediaannya bahan untuk memenuhi kebutuhan generasi yang akan datang, dan juga sebagai bentuk kepedulian kita kepada alam dan keseimbangan ekosistem.
Dalam bidang desain interior, eco design bisa digabungkan dengan eleman-elemen dan prinsip desain. Dengan lebih memilih material/barang yang sustainable umtuk memenuhi kebutuhan dan menjadikan ‘eco friendly’ bagian dari hidup, kita bisa ikut serta menjaga keseimbangan alam yang juga berdampak baik bagi keseimbangan ekosistem. Kita bisa memulai dengan menanamkan konsep eco design dalam setiap rancangan dalam hidup kita, dalam bidang apapun.


5 comments:

  1. sangat baik.

    postingan selanjutnya?

    ReplyDelete
  2. sangat membantu, kebetulan ane lg nyari pembahasan kek gini untuk kuliah perancangan

    ReplyDelete
  3. permisi, info di atas sangat membantu. kebetulan saya sedang menjalani tugas akhir. kalau boleh tau. artikel diatas dikutip darimana ya? terimakasih sebelumnya.

    ReplyDelete
  4. Sangat bermanfaat :).. jempol top buat author.

    ReplyDelete